Bukan Angkatan Perang, Namun Punya Divisi Kaki Palsu, Kaki Lima, dan Kaki Tiga



Sugeng Siswoyudono dengan Mirtha Productionnya, sebenarnya tak hanya mengurusi kaki palsu. Di bawah yayasan yang didirikannya, Sugeng sebenarnya ingin pula merangkul tidak hanya penyandang disabilitas, namun juga mereka yang ingin mengasah kemampuannya dalam segala hal. Karena itu, di situ ada Divisi Kaki Palsu, Divisi Kaki Lima, dan Divisi Kaki Tiga.

“Waktu pertama kali berdiri, ada anggota yang mantan preman dan mantan apa saja, yang tujuannya ingin belajar membuat kaki palsu dan berkarya. Tujuannya satu, ingin mandiri dan tidak ingin bergantung pada orang lain,” cerita Sugeng.

Divisi Kaki Palsu sudah pasti urusannya dengan pembuatan kaki palsu, mulai yang ingin belajar membuat kaki, membeli kaki palsu, atau menjadi donatur di kaki palsu. Sedang Divisi Kaki Lima hubungannya sama usaha di bidang kaki lima, mulai jualan kopi, STMJ, sampai jualan nasi di pinggir jalan. Beberapa anggota yang membuat kaki palsu, bahkan sampai saat ini masih menjalankan pekerjaannya sebagai penjual STMJ di pinggir jalan di daerah Mojosari, jika waktunya malan tiba.

Sedang Divisi Kaki Tiga, atau lebih lengkapnya Divisi Kaki Tiga Bangunan adalah yang bergerak dalam bidang rangka bangunan yang model besi rangkanya hanya mengunakan 3 lajur, beda dengan yang selama ini orang kenal, yang selalu mengunakan besi rangka 4 lajur. Sayang, Divisi Kaki Tiga Bangunan yang dimotori Sugeng kurang banyak peminatnya dan jarang menerima order dari pemesan.

Kaki Tiga Bangunan menurut Sugeng, lebih ngirit biaya jika diterapkan dan dari sisi kekuatan bisa dipertanggungjawabkan. Di beberapa rangka bangunan besar, sudah pernah diterapkan Sugeng dan kakaknya, Agus Pramono dan tidak ada masalah.

“Kami bukan angkatan perang, namun kami punya banyak divisi yang bisa bergerak dengan cepat,” ungkap Sugeng Siswoyudono. Soal bergerak cepat ini, bukan sekedar slogan, namun bisa dibuktikan. Misalnya, jika ada perintah mengeksekusi pembuatan kaki palsu, dalam jumlah berapa pun, yang penting perintahnya jelas, para anggota akan mengerjakan dengan cepat dan penuh disiplin. (naskah dan foto: rudianto ganis)

Post Comment