Sudah 4 tahun lebih Carendi, perantauan asal Bandung mengaduh nasibnya di Riau. Ia bekerja sebagai pembuat kulit lumpia. Keahliannya tidak diragukan lagi. Ia cekatan dan hasilnya dikenal cukup baik di kalangan para pelanggannya. Memakai kaki palsu, pekerjaan Carendi yang sepintas berat sebab terkadang mengangkat beban berlebih, namun dijalani Carendi dengan biasa saja. Tidak terlihat mengeluh atau pun putus asa.
Perihal kaki palsunya, Carendi bercerita terjadi di Bandung pada 10 Februari 1985. Ia waktu itu menjadi penumpang nakal kereta api. Itu ia lakukan bila bepergian keluar kota agar tidak mengeluarkan ongkos. Dia pun memanjat gerbong atap kereta api. Bukan hanya dia seorang, namun banyak orang lain yang melakukan hal serupa.
Kejadiannya begitu, waktu itu Carendi ingin menyeberang ke gerbang yang ada di bagian belakang. Ia pun melompat, namun naas saat melompat kakinya tersangkut di bagian mesin kereta api. Alhasil, ia pun terjepit dan akibat panasnya mesin kereta api, dia sempat pingsan selama beberapa menit. Melihat apa yang dialami Carendi, penumpang yang berada di atap memberikan tanda pada Masinis untuk memberhentikan kereta api. Carendi mendapatkan pertolongan dan secepatnya dilarikan ke Rumah Sakit terdekat. Namun, sebelah kakinya tidak bisa diselamatkan lagi dan harus diamputasi.
Waktu itu Carendi masih lajang. Usai kehilangan kakinya, bermodal skill memperbaiki bohlam lampu ia kembali bekerja. Namun, ekonomi yang sulit di tempatnya membuat Carendi memutuskan untuk menyusul kakaknya yang berada di Riau. Beruntung ada wanita yang peduli dengan Carendi dan kemudian menikah dengannya. Carendi merantau ke Riau bersama istrinya.
Pertemuannya dengan Andri Nasution, salah seorang relawan Komendan Sugeng Kaki Palsu di Riau, membuatnya beberapa kali saling bertukar pikiran. Tidak hanya soal kaki palsu, namun juga tentang semangat hidup dan bagaimana berusaha mandiri dengan berwiraswasta. Bahkan saat telapak kaki Carendi rusak, Andri yang berusaha memperbaikinya.
“Alhamdulillah, telapak kaki palsu Carendi tidak ada kendala lagi. Saya bisa memperbaikinya karena mendapatkan ilmunya dari Komendan Sugeng,” ucap Andri lewat pesan WA-nya.
Andri mengatakan bahwa Carendi mempunyai semangat hidup yang luar biasa meski memiliki kekurangan fisik. Usahanya juga mulai terlihat mengalami kemajuan. Menurut Andri, Carendi ingin menahklukkan Riau dengan menjadi pengusaha Lumpia yang sukses. (naskah Andri Nasution/ Rudiantoganis, foto dokumen pribadi)