Deni Jakarta, begitu ia biasa disapa Komendan Sugeng Kaki Palsu atau kawan-kawan yang tergabung dalam group WA Kauman, atau kawan-kawan yang ada di fecebook. Deni memang tinggal di Jakarta, namun ia seperti dekat sekali dengan keluarga Sugeng Kaki Palsu yang tinggal di Kauman, Mojosari, Mojokerto. Dalam acara-acara tertentu, pemakai kaki palsu di salah satu kakinya ini selalu hadir di markas.
Lelaki yang berprofesi sebagai ojek online di Jakarta ini mengaku mengalami kecelakaan hingga terpaksa harus memakai kaki palsu sejak 2008. Kehilangan kaki palsu sempat membuat semangat hidup Deni jatuh, namun perlahan-lahan bangkit setelah ia menemukan kembali pegangan hidupnya.
Memakai sebelah kaki palsu, tidak mengurangi aktivitas Deni dalam mencari rejeki. Sepintas lalu, jika kaki palsunya tertutup celana panjang dan ia berjalan atau mengedarai sepeda motornya, Deni seolah tidak memakai kaki palsu. Bahkan, mungkin jika sedang membawa penumpang, penumpangnya tidak tahu jika mereka sedang naik ojek yang pengemudinya pemakai kaki palsu di sebelah kakinya.
“Jangankan membawa sepeda motor, lha Pak Samadi saja bisa membawa truk berukuran besar meski sebelah kakinya palsu. Komendan Sugeng pun juga begitu, Beliau bisa mengedarai mobil tanpa ada halangan sama sekali,” ucap Deni suatu saat dulu.
Deni mengakui jika Sugeng Kaki Palsu tidak sekedar pembuat kaki palsu. Tapi, lebih dari itu, Sugeng seperti seorang pemberi semangat. Deni masih ingat sekali saat pertama kali bertemu dan Sugeng berucap, bahwa hidup itu harus dihadapi dan dijalani, dan bukan dipikirkan saja!
“Kata-kata itu yang selalu membuat saya ingin terus dan terus untuk selalu berusaha lebih baik lagi,” ucap Deni.
Deni menambahkan bahwa Sugeng itu tidak hanya membuat kaki palsu, tapi juga mereparasi mental, semangat, dan lain-lain. Tukar pengalaman, ngobrol, atau berdiskusi dengan Sugeng menurut Deni terasa asyik banget. Meski sesekali terkadang ucapan nyelekit, bikin panas yang mendengarnya, tapi Deni mengaku tidak pernah memasukkan dalam hati.
Menurut Deni, kalau hanya sekedar kaki palsu, siapa pun bisa beli dimana pun dan itu gampang sekali. Tapi kalau memotivasi dan menjadi suatu inspirasi itu sangat amat sulit untuk dicari dan didapatkan orangnya. (naskah : rudianto ganis | foto ; dok pribadi)