Sempat diremehkan dan dianggap orang gila, Sugeng akhirnya bisa dikatakan sebagai wirausahawan dibidang pembuatan kaki palsu yang mandiri. Kepada mereka, khususnya sesama penyandang disabilitas, Sugeng sering membagikan ilmunya.
“Jika ingin sukses orang harus gila dan berani mengambil resiko. Gila adalah melakukan hal unik, belum ada yang melakukan,” ungkap Sugeng suatu ketika pada seorang penyandang disabilitas yang ingin memulai usaha pembuatan kaki palsu di daerahnya yang jauh, di luar Jawa.
Tidak harus usaha pembuatan kaki palsu, di bidang lain, jika punya potensi Sugeng akan mendukungnya. Tapi, kalau memang sudah mantap dipembuatan kaki palsu yang tidak apa, bahkan Sugeng tak segan berbagi ilmu dan tidak takut disaingi orang yang diajari itu.
Menurut Sugeng, dulu ia dicaci, diremehkan orang lain itu biasa, tidak perlu diladeni.Untuk menjawab semua itu ya harus bertekad menunjukkan keberhasilan. Tanpa keberhasilan, cacian dan hinaan itu, akan tetaplah hinaan yang akan terus diarahkan kepada kita. Dan, mereka baru diam setelah mengetahui kita berhasil.
“Tidak ada usaha yang tanpa resiko, orang yang pemberani ini orang yang siap mengambil resiko, resiko terjatuh, resiko bangkrut itu biasa dan orang yang sukses itu biasanya orang yang sudah berkali-kali terjatuh,” ungkap Sugeng tidak kalah dengan seorang motivator yang ulung.
Kepada orang-orang yang memang serius dengan niatnya untuk mandiri, Sugeng seringkali membagi ilmu berdasarkan pengalaman yang telah dijalaninya. Salah satunya adalah soal perhitungan resiko.
“Agar resiko bisa diminimalisir, maka harus dihitung segala sesuatunya dengan cermat dan yang paling penting adalah mengamankan aset-aset penting, misalnya tidak boleh menggadaikan sertifikat rumah untuk modal usaha, sebab jika gagal dan rumah terkena sita pihak bank, yang terjadi keluarga bisa berantakan dan akibatnya bisa sakit sekali,” ujar Sugeng.
Sekali lagi Sugeng menambahkan bahwa tidak ada usaha yang tanpa resiko, namun petarung yang tangguh biasanya sudah memikirkan segala resikonya. (naskah dan foto : rudianto ganis)