Makhfyah Ryza Kurniawati: Menolak Permintaan Jenderal Untuk Bikin Kaki Palsu Malam-Malam



Makhfyah Ryza Kurniawati adalah salah satu anak Sugeng Kaki Palsu, yang pernah menjadi manajer ayahnya waktu masih tinggal di Mojokerto. Sekarang ibu dari dua orang anak ini tinggal di Tangerang, untuk mengikuti suaminya.

Ryza masih ingat betul soal didikan keras papanya agar semua anak-anaknya selalu hidup jujur, disiplin, sabar dan bekerja keras jika ingin sukses. Ryza mengalami waktu kedua orangtuanya dalam kekurangan secara ekonomi sehingga menjadi terbiasa hidup prihatin. “Meski hidup prihatin, namun Papa selalu bijak dalam memberi nasihat sehingga yang susah itu menjadi merasa tidak susah,” ujarnya.

Berkat kaki palsu pula, Ryza bertemu dengan jodohnya. Ceritanya, waktu itu pemuda yang sekarang telah menjadi suaminya itu tengah mengerjakan tugas akhir membuat film dokumenter. Sugeng Kaki Palsu menjadi kisah yang hendak diangkatnya. Untuk itu ia terpaksa bolak-balik Jakarta-Mojokerto untuk proses pengambilan gambar. Lama-lama ia ternyata berjodoh dengan Ryza yang sering membantu Sugeng dalam urusan kaki palsu. “Jodoh ternyata tidak jauh-jauh dari aktivitas sehari-hari,” imbuhnya.

Selama berhubungan dengan orang-orang yang membutuhkan kaki palsu, menurut Ryza banyak hikmah yang bisa diambilnya. Di antaranya adalah membuat dirinya bersyukur, sabar, dan memotivasi diri sendiri. Banyak pelajaran yang bisa ia ambil saat berinteraksi dengang orang-orang yang membutuhkan kaki palsu tersebut.

Menurut Ryza, mereka yang membutuhkan kaki palsu itu macam-macam sikap dan prilakunya. Ada yang cengeng, putus asa, tidak sabaran, namun ada pula yang sombong. Soal sikap sombong itu, pernah datang malam-malam lelaki perpangkat jenderal yang membutuhkan kaki palsu untuk saudaranya.

Jenderal itu minta dibuatkan kaki palsu malam itu juga. Ryza bilang dengan baik-baik bahwa tidak bisa sebab yang mengerjakan tidak bisa jika malam. Namun, eh ia malah bilang bahwa Ryza tidak mau melayaninya. Mendengar ucapan sang lelaki berpangkat yang terkesan sombong dan memaksakan kehendak, Ryza pun menolak dengan nada tinggi. Akhirnya pergilah sang jenderal itu bersama saudaranya yang butuh kaki palsu.

“Besok paginya ia balik lagi, tapi tidak diantar saudaranya yang jenderal itu. Ia hanya diantar sopirnya,” ungkap Ryza. Kepada sopirnya, di sela-sela melayani pembuatan kaki palsu, Ryza menitipkan permintaan maaf kepada sang jenderal jika malam itu tersinggung atas ucapannya. (naskah rudianto ganis, foto-foto dokumen pribadi)

Post Comment