Orang-Orang Pemberani di Pernikahan Putri Sugeng Kaki Palsu



Selain dihadiri beberapa pejabat dari lingkungan Kabupaten Mojokerto, anggota polisi dari Polres Mojokerto, tokoh, dan ulama, pimpinan Kick Andy Foundation dari Jakarta, diantaranya Andy F Noya dan Ali Sadikin juga terlihat datang di resepsi pernikahan putri bungsu Sugeng Kaki Palsu, Minggu 19 Agustus 2018.

Yang tak kalah seru, resepsi pernikahan putri Sugeng juga dihadiri orang-orang “Koplak”, begitu Sugeng menyebutnya, yang datang dari berbagai daerah. Disebut ‘Koplak”, tapi sejatinya mereka adalah orang-orang yang pemberani seolah tidak kenal jarak dan waktu untuk bisa menuju markas Sugeng yang berada di Mojosari, Mojokerto.

Di antara mereka ada Andri Nasution, dari Sumatera yang mestinya balik ke daerah asalnya terpaksa harus menunda sampai pernikahan putri Komendan selesai. Sumadi dari Semarang naik motor, padahal sebelah kakinya tidak normal lagi. Dari Semarang – Mojokerto, yang jaraknya lumayan jauh, Sumadi bisa menempuh pakai motor tidak lebih dari 6 jam perjalanan.

Dari Jakarta ada Deny yang sehari-hari bekerja sebagai gojek. Dari Bali ada Bang Gede yang sehari-hari bekerja sebagai pemandu wisata. Dari Kudus ada Samadivanjava, sopir truk besar yang daerah jelajahnya luar pulau.
Selain itu, sebenarnya masih banyak kehadiran orang-orang pemberani di pernikahan putri bungsu Komendan Sugeng, namun tidak terpantau satu persatu. Mereka ini adalah orang-orang yang pemberani, mandiri, dan tidak mau tergantung pada orang lain meski tubuh mereka mempunyai keterbatasan.

Dulu, awal mereka datang untuk menemui Sugeng Kaki Palsu, memang untuk urusan kaki palsu, tapi setelah itu mereka sudah seperti menjadi bagian keluarga di Mirtha Production, yang melayani pembuatan kaki palsu dan reparasi.

Dari Mojokerto, yang paling dekat, ada Cak Jo yang selama ini sudah dianggap Komendan Sugeng sebagai anaknya. Cak Jo yang mempunyai keterbatasan fisik tanpa kedua kaki, tidak terlihat sedikit pun menunjukkan kekurangannya. Tanpa kedua kaki, Cak Jo bisa hidup normal, berkeluarga, menjadi guru ngaji, servis kompor gas, dan jual-beli burung kicauan. (naskah dan foto : rudianto ganis)

Post Comment