Dulu, saat masa-masa sulit menimpa Sugeng Kaki Palsu dan keluarganya, gitar itu menjadi senjata yang paling ampuh supaya dapurnya bisa terus mengepul. Suatu sore, saat istrinya mengatakan jika persediaan beras dan uang belanja sudah habis dan besok sudah tidak ada lagi yang bisa dimasak dan makan untuk anak-anaknya, Sugeng tak menunggu waktu lama untuk bertindak.
Mendengar hal itu, Sugeng tidak akan tega melihat istrinya pinjam pada tetangga atau sanak keluarga, yang belum mengasihnya. Sugeng semakin bersedih pula jika anak-anaknya yang masih kecil menangis minta uang jajan tapi tidak ada yang bisa diberikan istrinya.
Di dompet Sugeng sendiri, maupun di saku celananya sudah tidak ada uang lagi yang bisa diberikan pada istrinya. Tanpa pikir panjang lagi, Sugeng lalu meraih gitar yang tergeletak di kursi kusam yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia minta istrinya untuk bersabar, sebab ia akan pergi mencari uang malam itu.
Istrinya tahu bahwa suaminya akan pergi ngamen dan hal itu sudah maklum baginya sebab jika dalam kondisi terjepit, itulah jalan yang paling cepat agar uang untuk beli beras bisa tersedia.
“Yang paling cepat untuk mendapatkan duit ya dengan cara ngamen,” ujar Sugeng. Dengan membawa gitar sehabis magrib, Sugeng pergi mengamen dari rumah ke rumah di desa tetangga yang agak jauh letaknya. Ia pergi diantar temannya, dan minta dijemput di tempat yang telah disepakati. Beberapa kali juga berangkat sendiri dan menitipkan motornya di penduduk.
Tak sampai larut malam, Sugeng biasanya sudah pulang dengan membawa uang untuk istrinya. “Kalau ada lelaki yang tidak bisa memberi makan istri dan anaknya, itu namanya lelaki yang goblok, wong dengan mengamen saja orang bisa mendapatkan uang!” tandasnya.
Selain mengamen, Sugeng juga sering memetik gitarnya untuk manggung pada acara anak-anak sekolah, bahkan acara ulang tahun anak kecil pun pernah dilakoni. Saat senggang tidak ada yang mesti dikerjakan, Sugeng biasanya nongkrong di pasar Mojosari, Mojokerto, untuk cari obyekan.
Saat mengamen, Sugeng sering membawakan lagu-lagu Iwan Fals. Lagu-lagu itu terasa pas dan cocok dengan dirinya. Makanya, saat ia bisa bertemu dengan Iwan Fals dalam sebuah acara ia mengaku senang sekali. (rudi ganis)