Samsul Islam, Saksi Perjuangan Sugeng Kaki Palsu Waktu Susah



Samsul Islam atau yang biasa disapa Gus Islam, boleh dibilang adalah anak buah Sugeng Kaki Palsu generasi awal. Ia bergabung dengan Sugeng Kaki Palsu sejak 2006 dan saat ini berpangkat sersan, yang artinya punya keahlian membuat kaki palsu kategori mahir dan sedikit di bawah Komendan Sugeng.

Waktu awal bergabung, belum ada garapan pembuatan kaki palsu. Kadang 2-3 bulan, baru ada. Ketika ada orang yang membutuhkan kaki palsu pun, yang paling sering terjadi seperti kerja bakti saja. Sebab yang butuh kaki palsu hanya punya uang tidak seberapa. Untuk membeli bahan saja masih kurang, karena itu harus menunggu sisa bahan dari pasien lain yang lebih mampu.

“Kadang baru sebulan baru kita buatkan, yang bahannya diambil dari sisa orang yang mampu tadi,” kisah Gus Islam. Menurut Gus Islam, ada juga yang bayar hanya dengan rokok 2 plat usai dibuatkan kaki palsu. Yang tidak tahu terkadang memang menganggap bahan-bahan untuk membuat kaki palsu itu murah sekali. Karena itu, sesekali pasien sendiri yang diminta membeli bahannya, sementara Sugeng Kaki Palsu dan anak buah yang mengerjakannya. Dan, ongkosnya terserah.

Bersama Sugeng Kaki Palsu, Gus Islam pernah juga mendapatkan panggilan garap ke daerah Brebes. Tidak ada kesepakatan biaya pembuatan atau istilahnya SOP-nya tidak jelas. Mereka berangkat dengan naik bus patas, yang ongkosnya habis 450 ribu. Di Brebes, Gus Islam dan Komendan langsung mengeksekusi pembuatan 1 kaki palsu.

Selesai, mereka diantar ke terminal dan diberi sisipan amplop yang setelah dibuka isinya 50 ribu rupiah. “Ya Allah, pulang tidak dapat pujian tapi dapat marah dari istrinya Pak Sugeng. Wes habis ini tidak usah menerima panggilan ke luar kota,” ucap Gus Islam menirukan kalimat istri Komendan Sugeng.

Gus Islam menduga Kaki Palsu buatan Komendan Sugeng dan anak buahnya mulai naik daun sejak 2007. Yaitu dimulai dari lomba pembuatan kaki palsu Abi limpic Cibinong Bogor, yang meraih juara 2 se-Indonesia. Pulang dari lomba se-Indonesia itulah, ada beberapa wartawan lokal yang mulai memberitakan mengenai keahlian Sugeng Kaki Palsu. Perlahan-lahan mulailah banyak pasien yang datang dari luar kota. Ada juga televisi dan setelah ditayangkan semakin jauh jangkauannya. Puncaknya terjadi di Program 1000 Kaki Palsu Gratis Kick Andy bersama Metro TV.

Bersama Komendan Sugeng, Gus Islam mengaku pernah datang ke Jakarta, Cirebon, Tangerang, Semarang, Purwakarta, dan berbagai daerah lain untuk urusan setting kaki palsu. Namun, sejak menikah dengan Erniati, gadis asal Randubangu, Mojosari pada 2009, tugas luar kota itu menjadi berkurang digantikan anak buah Sugeng Kaki Palsu lain.

Dua tahun ini, Gus Islam tidak pernah menolak jika ada tugas luar kota, bahkan luar pulau. Belum lama ini ia punya pengalaman ke Banda Aceh dan Sabang, itu pun ia berangkat sendiri tanpa ditemani kru Kick Andy, sementara pada waktu yang hampir bersamaan Komendan Sugeng justru dapat tugas ke Marauke.

“Ya Alhamdulillah, berkat keahlian membuat kaki palsu saya bisa naik odong-odong (pesawat),” ucap lelaki yang juga seorang pengajar tersebut sambil tertawa. (naskah rudianto ganis, foto: dok pribadi)

Post Comment