Minggu, 29 Maret 2020, bengkel pembuatan kaki palsu Mirtha Production milik Sugeng Siswoyudono kedatangan 4 orang tamu, bersama seorang anak yang berusia sekitar 5 tahun. Mereka datang dari jauh dengan mengedarai sepeda motor, yang masing-masing motor dinaiki dua orang dan satu di antaranya dengan membawa anak kecil.
Rombongan dari Jember ini berangkat sekitar pukul 06.00 WIB dan sampai di bengkel Sugeng Sugeng Kaki Palsu sekitar pukul 11.00 WIB, yang berlokasi di Kauman Gang III, No 33, Mojosari, Mojokerto.
“Saya sehari-hari berdagang buah-buahan di Surabaya. Karena merebak kasus Corona saya memilih pulang ke Jember dan kebetulan istri minta diantar ke sini untuk memperbaiki kaki palsunya yang rusak, ya saya antar,” ungkap Fajar, yang menemani istrinya Widhi memperbaiki kaki palsu juga membuatkan lagi kaki palsu sebagai cadangan.
Enam tahun yang lalu, Widhi mengalami kecelakaan di jalan raya hingga membuatnya kehilangan sebelah kakinya. Waktu pertama kehilangan kaki itu, Widhi belum berumahtangga, dan pada waktu itu ia diantar orangtuanya ke Markaz untuk mendapatkan kaki palsu.
“Yang pernah ke sini dulu itu mertua, jadi ia yang mengantar kami ke sini ditemani adiknya istri juga, ya ramai-ramai naik sepeda motor dari Jember,” ucap Fajar.
Fajar menikahi Widhi sejak wanita ini memakai kaki palsu. Mulanya orangtuanya tidak setuju, namun setelah mereka memiliki momongan, ketidaksetujuan itu akhirnya pupus juga.
Seperti wanita pada umumnya, Widhi juga memberi ASI-nya pada anaknya sampai umur setahun. Ia juga bisa merawat anaknya meski dengan keterbatasannya. “Alhamdulillah, istri dan saya bahu membahu merawat anak dan hampir tidak ada kendala yang berarti. Lebih bahagia lagi, sekarang orangtuaku juga makin sayang pada cucunya,” ujar Fajar mengakhiri obrolannya.