Sersan Binbin: Semalam Suntuk Eksekusi Hingga Hidung Berdarah

Sersan Binbin: Semalam Suntuk Eksekusi Hingga Hidung Berdarah

Peliputan media massa usai Sugeng Siswoyudono memenangkan lomba pembuatan kaki palsu di Bogor, efeknya luar biasa. Nama Sugeng dan kaki buatannya makin dikenal. Panggilan untuk membuat kaki palsu pun berdatangan.

Selain Sersan Ijo atau Gus Islam, Binbin adalah salah seorang anak buah Sugeng yang sempat mengalami pahit getirnya merintis pembuatan kaki palsu. Binbin mengalami saat-saat Komendan Sugeng belum maju usaha kakinya. Ia pun ikut terlibat dalam trik jemput bola Sugeng agar karyanya di kenal banyak orang.

“Saya dan komendan pernah dapat panggilan membuat kaki palsu ke Semarang. Sekitar jam 10 malam kami sampai Semarang dan langsung eksekusi. Pagi hari kaki palsu itu baru selesai,” ungkap lelaki kelahiran 1983 yang sudah punya 2 momongan tersebut.

Karena harus selesai secepatnya, Binbin mengaku sampai mimisan akibat lembur itu. Menurut Binbin, dulu pembuatan kaki palsu agak lama sebab ada komponen yang tidak disiapkan dan langsung dikerjakan di lokasi.

“Sekarang beberapa komponen kaki palsu sudah disiapkan sejak dari markas. Karena itu, sekitar 3 jam, sebuah kaki palsu bisa selesai,” ujar lelaki lulusan MAN ini.

Selain berangkat bersama Komendan Sugeng untuk mengeksekusi pembuatan kaki palsu, tak jarang Binbin juga berangkat sendiri. Ia bahkan pernah ke Aceh seorang diri, namun untungnya di sana sudah ada tim yang menjemputnya.

Seringkali bertemu dengan kawan-kawan disabilitas menurut Binbin banyak yang bisa dia pelajari. Di antaranya membuat dirinya bersyukur. Binbin juga mengaku bersyukur sebab diberi keahlian seperti sekarang ini sehingga bisa membantu banyak orang yang membutuhkannya.

“Ada perasaan bahagia saat kaki palsu yang saya buat itu berguna bagi orang lain. Lebih-lebih jika kaki palsu itu bisa membuatnya bangkit, mandiri dan tidak bergantung pada orang lain akibat kekuarangan yang dimilikinya,” cerita Binbin.

 Namun, Binbin mengaku sedih juga saat mengetahui orang mendapatkan kaki palsu dari hasil karyanya ternyata sampai di rumah tidak dipakainya. Orang yang seperti itu biasanya saat di hadapan kita tidak mengeluh kaki palsunya sesak, tidak enak, atau bikin sakit jika dipakainya. Saat ditanya pun bilangnya tidak apa-apa. Tidak berani mengungkapkan apa yang dikeluhkan itulah yang banyak dialami dari mereka.

Binbin menambahkan bahwa semua orang pada dasarnya bisamembuat kaki palsu, tidak perlu dasar lulusan atau pendidikan tertentu, yangterpenting adalah kemauan untuk mau belajar. (naskah dan foto: rudiantoganis)

Post Comment