Sugeng Kaki Palsu, Hampir Tiap Hari Lahap Rute 10 KM Dengan Bersepeda



Hampir setiap hari Sugeng Kaki Palsu melakukan olahraga bersepeda dengan jarak tempuh sekitar 10 Km dan waktu tempuh sekitar 30 menitan. Jika sedang ingin cepat, ia bahkan bisa menempuh dengan waktu 20 menit.

Olahraga tidak mengenal batasan usia, olahraga juga tidak mengenal kekurangan fisik. Itulah hal yang dilakukan Sugeng Siswoyudono. Di tengah keterbatasan fisiknya, yang memakai kaki palsu, Sugeng ingin memberikan motivasi kepada para disabilitas agar semangat dalam menghadapi hidup.

“Tidak punya kaki di bawah lutut, itu bukan orang cacat. Lihat saya! Saya bisa olahraga lari, bersepeda, dan juga mengendarai sepeda motor dan mobil,” pungkasnya.

Sebelum bersepeda, pagi-pagi sekali, Sugeng biasanya melakukan pemanasan dengan lari-lari kecil di halaman dan jalan depan rumahnya. Setelah dirasa cukup, ia kemudian membawa keluar sepeda fixinya. Ia menelusuri pinggiran selatan jalan Mojosari, lalu menuju jalan cukup menanjak di daerah Pungging, Mojokerto.

“Tanjakan di daerah itu cukup lumayan. Kalau pakai sepeda yang bisa dioper giginya sih enak, lha ini sepedaku tidak bisa dioper giginya,” ucapnya.

Dengan jarak sekitar 10 kilometer, Sugeng biasanya langsung menempuh tanpa henti untuk bisa sampai kembali di Markaz Kaki Palsu. Dengan jarak itu, Sugeng kira-kira bisa menghabiskan waktu 30 menit, namun jika sedang sprint bisa lebih cepat lagi, yaitu paling 20 menitan.

Sugeng mengaku sempat berhenti berolahraga yang berakibat kesehatannya menurun. Sekarang setelah rajin berolahraga, hampir setiap hari, ia mengaku badannya lebih segar dan fits. ##

Post Comment