Kecelakaan itu telah membuat Sumadi kehilangan sebelah kakinya. Waktu itu terjadi, ia mengaku anak-anak masih kecil-kecil. Yang pertama baru berusia 6 tahun 6 bulan, sedang yang kedua usianya 2 tahun 4 bulan. “Saya sedih melihat mereka, dan terbayang bagaimana nasib mereka ke depannya jika saya tidak berbuat sesuatu,” ucap Sumadi.
Usia kehilangan kaki, Sumadi tidak bisa langsung memakai kaki palsu. Sebab, ada bagian tulangnya yang tidak sempurna saat operasi sehingga tertutup kulit yang tipis dan jika memakai kaki palsu rasanya sakit sekali. Jika dipaksakan, kulit yang menutup tulang itu akan cendera dan untuk bisa sembuh membutuhkan waktu yang lama.
Sumadi akhirnya melakukan operasi lagi pada Januari 2009. Karena ingin operasinya gratis, maka ia memakai Jamkesmas dan terpaksa harus menunggu waktu yang lama. Operasi yang kedua ini hasil sesuai dengan harapan Sumadi. Ia pun langsung bisa ikut program kaki palsu gratis yang digagas Kick Andy dan Metro TV. Meski untuk itu ia tidak langsung bisa mendapatkannya, tapi harus bolak-balik Semarang-Yogya sampai 3 kali.
Sumadi akhirnya bisa mendapatkan kaki palsu gratis dan meraih asanya. Ia kemudian membuka warung kelotong yang modalnya ia pinjam dari sana-sini. Perlahan-lahan, usaha Sumadi ini akhirnya mulai menuai hasil. Ia bisa membeli motor, bahkan sampai 3 motor. Setelah itu, dua di antara motor itu kemudian dijual untuk DP mobil, dari situlah Sumadi akhirnya berani kembali menyetir mobil lagi.
Pengalamannya bagaimana cara mendapatkan kaki palsu gratis, akhirnya membuat Sumadi sering membantu saudara-saudara yang membutuhkan kaki palsu dengan suka rela. Pertemuannya dengan Komendan Sugeng Kaki Palsu dalam suatu acara semakin membuat Sumadi tahu seluk beluk bagaimana cara mendapatkan kaki palsu gratis dari Kick Andy Faundation untuk saudara-saudara yang membutuhkannya.
“Tanpa direncanakan, tanpa mendapatkan imbalan apapun saya menjadi relawan Kick Andy Faundation. Dasarnya karena senang ingin membantu saudara yang membutuhkan kaki palsu. Semata-mata karena Allah SWT dan saya merasa puas jika orang yang saya bantu bisa berjalan, kembali bekerja, dan kembali meraih asanya,” ucap Sumadi.
Daerah yang biasa dibantu Sumadi dalam mendapatkan kaki palsu gratis biasanya meliputi wilayah Boyolali, Wonosobo, Demak, Kudus, Jepara, dan Salatiga. Daerah-daerah itu biasa dijangkau Sumadi dengan kocek sendiri dan tidak pernah meminta atau mendapatkan imbalan dari orang yang dibantunya.
Meski niatnya tulus dan iklas, ada saja terkadang kendala yang dihadapi Sumadi. Ia misalnya beberapa kali mendapatkan cacian dan umpatan, tapi ia tidak memperdulikannya. Sudah ratusan yang sudah dibantu Sumadi dengan perjuangannya. Tak hanya membantu mendapatkan ‘kapal’, Sumadi juga sering mengajari berjalan bagi mereka yang baru pertama kali memakai kaki palsu.
“Sesekali saya juga memberi motivasi kepada orang yang baru kehilangan kakinya. Kepada mereka itu, saya sering berucap yang terpenting itu niat, semangat dan kemauan yang kuat agar bisa mandiri. Tanpa itu, percuma saja setelah mendapatkan kaki palsu tapi hidupnya masih tergantung pada orang lain dan tidak mau mandiri,” pungkas Sumadi tak mau kalah dengan Komendan Sugeng Kaki Palsu dalam memberikan motivasinya. (naskah rudianto ganis, foto dokomen pribadi)