Susilo Gresik: Ditimpa Berbagai Penyakit, Diperkirakan Meninggal, Tapi Tetap Bertahan



Namanya Susilo, asal Kota Baru, Driyorejo Gresik. Usianya 48 tahun, namun akibat penyakit yang dideritanya, ia terlihat lebih tua dari usia sesungguhnya. Pada 2012, ia menderita penyakit, yang ia sebut kelebihan protein, yang mengakibatkan sebelah kakinya harus diamputasi.

Setelah diamputasi dan kehilangan sebelah kakinya, cobaan masih belum selesai. Susilo masih menderita penyakit yang lain, yaitu ada kelainan pada ginjalnya dan gendang telinganya pecah akibat jatuh dalam suatu kecelakaan. Pecahnya gendang telinganya membuat kepalanya seperti berputar, ia tidak bisa jalan dan bila dipaksakan bisa membuatnya terjatuh.

Kelainan pada ginjalnya juga membuatnya harus membatasi diri dalam minum air. Katanya tidak boleh kurang atau kelebihan. Akibat penyakit yang dideritanya itu, entah yang karena ginjal, kelebihan protein, atau yang lain, di beberapa bagian tubuhnya terlihat menghitam legam seperti memar.

“Pada 2013 saya pakai kaki palsu buatan Abah Sugeng, tadi ke sini ada bagian yang tidak nyaman,” ucapnya.

Sugeng Kaki Palsu menceritakan bahwa sudah lama sekali, Susilo tidak datang ke markas. Ia sempat menduga lelaki itu sudah almarhum akibat banyaknya penyakit yang dideritanya. “Eh…ternyata sekarang muncul dan lebih sehat dari sebelumnya,” ucap Sugeng.

Sugeng menambahkan jika dulu waktu pertama kali datang untuk memesan kaki palsu, keadaan Susilo terlihat kurang sehat. Ada bagian-bagian tubuhnya yang memar-memar merah namun terlihat tidak sehat. “Eeeeh, sekarang sudah cenger (sehat-red),” imbuh Sugeng.

Susilo bercerita bahwa ia keluar masuk rumah sakit dalam waktu yang tidak sebentar. Tiga bulan masuk, keluar sebentar, lalu masuk lagi selama tiga bulan lagi. “Selama 6 bulan saya hampir selalu berada di rumah sakit. Di rumah sakit, saya sampai dijuluki sebagai Kepala Suku saking lamanya,” kisahnya.

Beruntung saat di rumah sakit, hampir semua biaya ditanggung BBJS. Istrinya yang bekerja sebagai perawat juga membuat Susilo mendapatkan perhatian ekstra lebih dari dokter-dokter dan suster-suster yang merawatnya. “Alhamdulillah sekarang sudah banyak perubahan. Meski begitu masih belum berani naik motor sendiri,” ucap Susilo, yang datang ke markas dengan diantar saudaranya.

Susilo mengaku bahwa ia bisa bertahan dari berbagai penyakit yang dideritanya karena dukungan istri, anak, dan keluarga. “Dan, yang lebih penting, kalau Tuhan belum berkehendak, maka penyakit apapun tidak akan bisa mengambil kita,” pungkas Susilo, yang mengaku berusaha menjalani dengan iklas, bersyukur dan banyak belajar dari apa yang sedang ditimpakan kepadanya.

Post Comment