Tak Segan Menjemput atau Mengantar Balik Pasien



Namanya Buyung Patra Jaya. Lelaki asal Padang, Sumetera itu beberapa bulan yang lalu datang ke Mojokerto untuk mendapatkan kaki palsu kreasi Mirtha Production milik Sugeng Siswoyudono. Setelah naik bus cukup lama dari tempat asalnya, begitu sampai di Terminal Mojokerto, ia langsung menelpon Sugeng.

Tak disangka, Sugeng sudah menunggunya di terminal itu. “Saya kaget ternyata Pak Sugeng sendiri yang menjemput saya,” ucap lelaki yang pernah menjadi driver itu. Tak menunggu lama, ia langsung dibawa ke Markaz oleh Sugeng Kaki Palsu.

Sugeng Kaki Palsu menjemput sendiri pasiennya sejak dulu sampai saat ini masih terus dilakukan. Baik itu di terminal bus, stasiun kereta api, atau di Bandara Udara Sidoarjo. Baik itu tengah malam atau pun pagi buta, kalau tidak ada halangan yang berarti atau di luar kota biasanya Sugeng masih sering melakukannya sendiri.

Sekarang pun setelah ada sopir yang merupakan salah satu anggota pembuat kaki palsu, Sugeng masih sering menjemput pasiennya sendiri. Sesekali terkadang sopir yang menjemput atau mengantar balik pasien ke terminal, stasiun, atau bandara, namun itu biasanya perintah istrinya Komendan Sugeng.

Soal menjemput pasien, pernah ada hal yang unik saat Sugeng Kaki Palsu menjemput pasien asal Aceh di Bandara Juanda. Pasien perempuan itu datang seorang diri dengan naik pesawat. Pikir Sugeng waktu itu, yang datang ada paling tidak seseorang yang sudah punya dana atau membeli tiket baliknya.

Namun, ternyata ia datang ke Mojokerto untuk mendapatkan kaki palsu bermodalkan nekad saja. Sugeng baru mengetahui siapa sebenarnya dia justru dari prilakunya yang banyak diam dan seperti ketakutan. Setelah ngobrol dan perempuan itu mendapatkan ‘penataran’, pasien perempuan itu akhirnya mengaku jika tiket naik pesawat sebenarnya dibelikan seseorang. Meski ‘marah’ karena tidak berterus-terang sejak awal sebelum berangkat ke Mojokerto, Sugeng pun memperlakukan tamunya itu dengan baik dan menyediakan segala keperluannya.

“Ya, akhirnya pulangnya tidak naik pesawat, tapi naik kereta api menuju Jakarta. Dari Jakarta itulah ada seseorang yang menanggung biaya pulang ke tempat asalnya,” kenang Sugeng sambil tersenyum jika ingat hal itu.

Post Comment