Tidak Semua yang Fisiknya Terbatas itu Mau Dimanjakan



Tidak semua orang yang fisiknya kekurangan itu mau dimanjakan. Bahkan, terkadang mereka lebih mandiri dan lebih percaya diri menghadapi apa yang sedang menimpanya. Kisah lama ini terjadi pada seorang pemulung yang tidak punya sebelah kaki, yang semangat hidupnya patut mendapatkan apresiasi.

Menurut Sugeng, pemulung itu tidak mempunyai sebelah kaki dan aktivitas pada saat memulung kurang optimal. Pada waktu itu, Sugeng masih jemput bola untuk mengenalkan kaki palsu hasil kreasinya. Kepada pemulung itu, Sugeng menawarkan kaki palsu untuk dibuatkannya. Tapi, rupanya niat baik Sugeng itu ditolak mentah-mentah oleh si pemulung yang rumahnya didatangi Sugeng.

“Saya ditolaknya. Bahkan saat saya kasih tahu manfaat memakai kaki palsu, ia malah menyuruhku pergi. Saya terus nyerocos dan mencoba membujuknya, eh ia malah makin marah dan mengangkat kursi hendak dilempatkan kepadaku,” cerita Sugeng.

Sugeng menduga, lelaki yang pekerjaannya sebagai pemulung itu mungkin curiga, kaki palsu kok ditawarkan-tawarkan tanpa diminta, mungkin dianggap jelek atau curiga ada sesuatu yang tidak baik soal pemberian kaki palsu itu.
Saat disuruh pergi, bahkan hendak dilempat kursi, Sugeng yang sebelum biasa saja terpancing pula marahnya.

“Hai, kau pikir hanya sampeyan yang marah, saya juga bisa marah! Lihat ini, saya juga tidak punya kaki ini!” sambil berkata begitu, Sugeng membuka celana bagian bawah yang menutupi kaki palsunya.

Melihat lawan bicaranya ternyata pakai kaki palsu, pemulung itu pun kaget. Ia sepertinya sempat mengira Sugeng kakinya normal. Sugeng dan pemulung akhirnya bisa bicara dengan santai dan tanpa curiga. Bahkan, menurut Sugeng, lelaki pemulung itu mau memakai kaki palsu dan tidak mau diberi begitu saja, tapi ingin membelinya meski dengan cara mencicilnya. ##

Post Comment